Kenikmatan Ini Hanya Bisa Dirasakan Oleh Kamu yang Memilih untuk Bekerja Sekaligus Kuliah!
Tidak ada kata terlambat bila kita tetap bersemangat untuk menuntut ilmu. Bagi kamu yang sudah lebih dulu terjun ke dunia kerja sebelum merasakan bangku kuliah, mungkin bisa mencoba untuk mendaftar ke Perguruan Tinggi yang memiliki fasilitas kelas malam, atau yang biasa disebut kuliah ekstensi.
Seperti namanya, waktu perkuliahan dilakukan pada sore hingga malam hari. Biasanya, orang-orang yang berkuliah disini adalah para pekerja yang waktu pagi hingga sore hari disibukkan oleh semua rutinitas pekerjaan. Namun, jangan salah, mahasiswa kelas malam pun tidak setengah-setengah untuk menuntut ilmu. Tidak jauh berbeda dengan mahasiswa kelas-kelas regular lainnya.
Berikut kenikmatan yang hanya bisa dirasakan oleh kamu yang memilih untuk bekerja sekaligus kuliah dikelas malam:
1. Di saat orang lain sudah bisa bersantai di rumah bersama keluarga, kami masih harus berkutat dengan dosen dan mata kuliah.

Bisa dibayangkan, bagaimana lelahnya bila kita sudah selesai melewati hari yang penuh dengan rutinitas pekerjaan? Namun, setelah pulang kerja, masih diharuskan untuk menghabiskan waktu di kampus demi ilmu. Maka tak jarang, wajah kami terlihat lesu, belum lagi ditambah dengan rasa lapar karena belum sempat makan sepulang kerja.
Namun, semangat dari para dosen dan juga asyiknya berkumpul dengan teman seperjuangan, membuat kami kembali semangat untuk menjalani setiap detik di kampus.
2. Merasakan nikmatnya membiayai kuliah dari jerih payah sendiri.

bayar kuliah sendiri. via http://www.wartaaceh.com/2014/12/35691/rupiah-masuk-daftar-mata-uang-paling-tak-berharga-di-dunia/
Nikmat apa yang dapat kamu dustakan bila kamu berhasil membayar uang kuliahmu dari hasil kerjamu? Di saat teman-temanmu yang lain masih harus meminta bantuan orangtua untuk membiayai kuliah mereka, kamu sudah mampu untuk membayar setiap kebutuhan kuliahmu dengan penghasilanmu sendiri.
3. Memiliki banyak teman dengan pengalaman hidup yang sudah matang.

mahasiswa berusia 94 tahun. via http://m.sooperboy.com
Kamu akan memiliki banyak teman dari latar belakang yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama denganmu, berhasil lulus kuliah dengan baik. Mungkin kamu akan memiliki teman yang sudah berumur jauh diatasmu. Bahkan mungkin temanmu itu sudah memiliki anak yang usianya hampir sama denganmu. Namun, berteman dengan mereka, tidak kalah menyenangkan dengan berteman dengan orang-orang seumurmu.
Bersama dengan mereka, kamu akan merasa malu bila malas-malasan dengan berbagai alasan, padahal mereka saja tetap semangat untuk menuntut ilmu.
Perjuangan-perjuangan mereka benar-benar luar biasa. Saya pernah memiliki teman yang juga seorang ibu rumah tangga. Setiap hari beliau menempuh jarak puluhan kilometer karena tempat tinggalnya berada dikota yang berbeda dengan kota kami berkuliah.
Ada juga teman dekat saya, yang tetap bersemangat penuh untuk kekampus ditengah kehamilannya. Padahal setiap hari, jarak yang harus ditempuhnya pun lumayan jauh. Jadi, bagaimana mungkin kamu akan malas kuliah bila memiliki teman-teman super seperti itu?
4. Berbagai pengalaman yang dimiliki oleh teman-teman seperjuanganmu akan membuatmu lebih bersyukur atas kehidupanmu yang jauh lebih mudah daripada mereka.

tetap tersenyum walau badai menghadang via http://lintas.me
Merasa malu karena tidak bisa kuliah di Perguruan Tinggi Negeri yang favorit? Wajar saja bila berpikiran seperti itu. Namun, kami berkuliah di sini bukan karena kami tidak mampu untuk mendaftar di PTN Favorit. Otak kami pun tidak kalah dengan mereka yang berkuliah di PTN Favorit. Kelebihan kami disini, kami mendapatkan ilmu kehidupan yang tidak bisa dimiliki oleh mahasiswa-mahasiswa reguler :p
Semua ilmu kehidupan itu membuat kami menjadi jauh lebih bersyukur atas hidup kami
5. Bisa menggunakan alasan kuliah bila ingin pergi bersama teman-teman tanpa pasangan harus merasa curiga :p

kumpul bersama teman-teman via http://facebook.com
Eits, ini tidak disarankan untuk kamu-kamu yang sudah menikah.
Beberapa dari kita mungkin pernah memiliki hubungan dengan seseorang yang sangat-sangat posesif. Melarang ini itu. Mencurigai setiap kita pergi bersama teman.
Ah, bukankah suatu hubungan jauh lebih menyenangkan bila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, dan kepercayaan? Namun sayangnya, masih saja ada orang yang menggunakan alasan cinta untuk membenarkan keposesifannya yang tidak pada tempatnya.
Padahal, kita membutuhkan quality time bersama teman-teman, bukan? Tetapi sayangnya, sikapnya yang penuh curiga itu membatasi pergaulan kita. Padahal, kita tidak berniat melakukan hal yang macam-macam, yang dapat merusak suatu hubungan.
Bila kamu memiliki pasangan (yang tentu saja masih dalam tahap berpacaran, dan sebagainya), kamu bisa menggunakan alasan kuliah, padahal sebenarnya kamu sedang pergi bersama teman-temanmu. Hahaha.
Namun, jangan terlalu sering menggunakan alasan seperti ini. Kamu harus memberikan pengertian pada pasangan, bila kamu pun masih membutuhkan waktu untuk bersama teman-temanmu yang lain selain dia. Katakanlah sejujurnya, bila sebelum menikah, kamu masih memiliki kebebasan yang bisa kamu pertanggungjawabkan.
6. Membiasakan diri hidup bertanggung jawab.

kuliah dengan tanggung jawab via http://kampusholic.co/35-kuliah-itu-bukan-balapan-lulus-atau/
Dari pagi hingga sore harus berkutat dengan pekerjaan, sepulang kerja hingga malam masih harus berkutat dengan mata kuliah, percayalah, hanya orang-orang yang bertanggung jawab pada komitmen dan bertekad kuat yang mampu melaksanakannya.
Dari awal menjadi mahasiswa baru, hingga nanti dipenghujung semester tua, kamu akan mendapati beberapa temanmu memilih untuk berhenti kuliah. Sebenarnya bukan hanya karena alasan malas, tetapi banyak alasan-alasan lainnya pula.
Ada yang dipindahtugaskan oleh kantornya, atau mungkin memiliki beban pekerjaan yang bertambah banyak sehingga tidak memungkinkan untuk meluangkan sedikit waktu meneruskan kuliahnya. Namun tak jarang, berbagai alasan sepele pun mereka kemukakan. Padahal alasan sebenarnya adalah tekad mereka tidak cukup kuat untuk bertanggung jawab pada komitmen awal mereka.
7. Semangat untuk lulus tepat waktu semakin tinggi

lulus tepat waktu. via http://facebook.com
Berhubung kamu membayar sendiri semua uang kuliahmu, kamu akan semakin bersemangat agar dapat lulus tepat waktu. Bukankah, semakin lama kamu terlambat lulus, akan semakin banyak penghasilanmu yang tersedot untuk membiayai kuliahmu yang tidak murah itu? Selain itu, kami berpikir waktu hanya akan terbuang percuma bila kami bermalas-malasan yang berakibat terlambat lulus.
Bahkan, salah satu sahabat saya, lebih memilih untuk tetap berkuliah dalam kondisi hamil daripada harus mengajukan cuti. Untunglah, kondisi tubuhnya yang sekuat semangatnya itu memang mengijinkannya untuk melakukan itu.
8. Kebanggaan yang luar biasa ketika berhasil memakai toga kelulusan.

wisuda nanti via http://luhutpandjaitan.com/in/artikels.php?p=22
Perjuangan yang luar biasa demi cita-cita akan terbayar lunas ketika kamu berhasil memakai toga dan dinyatakan lulus dari kampus. Kebanggaan orangtuamu ketika bercerita pada teman-temannya, bahwa anaknya berhasil lulus kuliah dengan jerih payah keringatnya sendiri, akan membuat semua peluhmu hilang tak berbekas. Apalagi bila kamu berhasil lulus dengan IPK yang sangat memuaskan!
Masih sangat banyak kenikmatan-kenikmatan yang dirasakan ketika kita sanggup melaksanakan kuliah disaat kita sudah bekerja selain contoh-contoh diatas.
Bagi kamu yang sempat berpikir untuk mengambil tantangan ini, sebaiknya diperhitungkan semua kemungkinan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kamu nekat mengambil kuliah disela-sela kesibukanmu bekerja hanya karena ikut-ikutan atau bermodal gengsi tanpa tekad dan komitmen yang kuat.
Bagi teman-teman seperjuangan yang belum berhasil menyelesaikan kuliahnya, coba untuk kembali mengingat cita-cita yang dulu membuat teman-teman berani untuk berjuang kuliah dan bekerja diwaktu yang sama.
Jadi, ada yang berani untuk mengambil tantangan bekerja sekaligus kuliah ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar