Bicarakan ini dalam hati anda :

Orang bijak berkata,
“Aku bisa dikagumi, Dihargai. Dihormati. Disanjung. Dianggap mulia oleh orang lain karena Allah Maha Baik menutupi segala aib dan dosaku.
Niscaya jika aib dan dosa ini berbau, tak ada satupun orang yang mau berteman denganku.”
Iya benar.
Aslinya, aku ini memang cuma pendosa yang masih Allah beri perlindungan atas kesalahan-kesalahannya dari mata manusia.
Aku ini cuma manusia yang berusaha belajar agar pintar sehingga tak menjadi mahluk serupa keledai.
Jatuh kedalam lubang yang sama, berkali-kali.
Keledai saja jauh lebih pintar karena tak punya akal.
Sedangkan aku?
Masih tertawa bahagia ketika terperosok ke lubang itu-itu saja dan besoknya kembali melakukan kebodohan yang sama.

Aku cuma perempuan akhir zaman yang sedang berusaha menyederhanakan diri dan keinginan.
Tak lagi ingin ngotot menjalani hidup didunia namun menjadikan segala aktifitasku menjadi ladang amal menuju syurga..
Jika penduduk langit melihat kearahku,
mungkin mereka akan segera memalingkan muka karena menganggap aku ini cuma sebutir debu bumi yang tiada arti saking banyaknya dosa.
Bahkan mungkin binatang melata jauh lebih berharga di mata mereka.
Sekali lagi,
Aku seharusnya malu jika muncul rasa sombong di kepala apabila melihat saudara saudariku yang kunilai tak lebih baik,
Tak lebih pintar,
Tak lebih kaya,
Tak lebih cantik,
Tak lebih shalih/ah,
Tak lebih berpendidikan,
daripadaku hanya karena aku pikir aku lebih dicintai Allah dengan karunia yang aku terima?
Padahal
adakah jaminan diri ini ternyata memang lebih mulia daripada mereka di mata Allah Azza Wa Jalla?
Aku ini memiliki sisi buruk bahkan teramat buruk yang tak pernah kalian tahu.
Mungkin akan lebih hina dari binatang yang sering dilontarkan oleh mulut manusia ketika amarah menguasai jiwa.
Jadi,
Masihkah ada niat untuk membusungkan dada jika berjalan di depan sesama?
Masihkah ada keinginan untuk mendongakkan kepala jika melintas didepan orang yang lebih tua?
Semoga Allah selalu jaga sikap juga lisanku
dan
Tak lupa beri peringatan apabila aku sudah mulai lupa untuk merendahkan hati & kepala.