Kerana Aku Hanya Hamba
~Wahai diri, menangislah sepuas-puasnya dihadapan Penciptamu. Usahlah malu. Runtuhkan egomu dan menangislah di hadapan Tuhanmu. Kerana Allah itu Tuhanmu.~
Ketika Nabi Khidir berpisah dengan Musa a.s, Musa as meminta, "Wasiatkanlah aku!" Khidir berkata, "Wahai Musa, takutlah engkau dalamnya laut, jangan berjalan tanpa keperluan, jangan ketawa tanpa sebab yang menghairankan dan jangan pula engkau salahkan orang-orang yang salah sebab kesalahan mereka dan menangislah atas kesalahan dirimu sendiri." (Terjemahan Mukasyafah Al-Qulub; Imam Al-Ghazali)
Tiga empat hari ini saya serasa ingin diam sediam-diamnya. Kerapuhan hati ini dilanda ujian dunia yang tiada henti singgahnya. Maka, saya harus mencari penguatnya. Dari setiap sudut saya menilai diri. Di manakah lompongnya hati saya ini? Namun tidak saya temui dan hanya bisa berusaha untuk tersenyum kepada semuanya.
Tetap saja semua itu tak mampu membuat kubertahan. Saya akui tiba-tiba perasaan ingin menangis itu datang menyinggah semenjak beberapa hari lalu. Namun, kudrat hati ini melawannya. Hanya sedikit saja luahan air mata. Yang lainnya ditahan kerana saya rasa saya patut menanhannya. Ya, saya selalu katakan bahwa saya harus menjadi kuat, saya bisa dan pasti bisa.
Tetapi hari ini saya sadar ada keegoan tertanam di situ. Kata mulut saja bahawa Dialah Yang Maha Mengetahui, tempat untuk mengadu. Namun, saya malu untuk menangis sepuas-puasnya di hadapan Dia. Bahwa sayalah manusia dan hamba-Nya yang sangat lemah. Bahwa saya tidak punya kudrat apa pun melainkan hanya yang diberikan oleh Dia kepada saya.
Berlagak seolah-olah kuat mengharungi segala ujian yang datang bertimpa. Padahal Dia memberi ujian supaya saya semakin tunduk mengharap kepada-Nya. Saya lupa saya ini hamba. Saya seolah-olah merasa saya masih kuat untuk berhadapan dengan ujian dunia.
Jika dengan manusia, silahkan mau bicara apa saja.. saya tak maslah. Tetapi inikan dengan Tuhan. Dia yang Maha Mengerti semua yang tersembunyi. Mana mungkin saya mampu menipu Tuhan yang mencipta diri dan hati ini. Bahwa sayalah manusia lemah. Manusia yang kurang upaya. Yang tidak punya kudrat melainkan apa yang diberikannya kepada saya. Kerana saya hanya hamba.
Ya Allah, akulah manusia yang amat lemah. Ampunilah dosa-dosaku. Sungguh, aku tidak boleh menipu diriku bahawa aku hanya hamba-Mu. Lemah di hadapan-Mu. ~Sesungguhnya aku lupa aku hanya hamba~
Tiada suatu kekuatan yang lebih hebat dari apa yang Engkau miliki. Tiada upaya yang sia-sia jika Engkau sudah meridhoi. Sujud syukur atas segala nikmatMu ya Allah SWT.