Semua semu bagaikan warna langit yang mendung di sore hari.
Hati selalu bertanya mengapa ku tetap disini...
Hati pun menjawab sabarlah sejenak untuk nanti.
Entah hati yang mana yang bertanya ...
dan pula ...yang menjawab pertanyaan ini.
Ku sendiri disini.
Selasa, 31 Januari 2017
Untukmu yang belum nampak olehku... Entah kenapa, perasaan akan hadirnya dirimu sudah mengetuk hatiku. Dengan tanda tanda alam yang kian hangat menyambutku. Engkau datang di mimpi ku.... Engkau memandangku dengan tatapan sayang dan penuh kasih. Andai saat itu aku sudah menyadarinya, akan ku peluk dirimu walau hanya mimpi semata. Maaf.... belum bisa memberikan kasih sayang yang sempurna untuk menyambut hadirnya dirimu. Maaf..... belum bisa memberikan yang terbaik untuk bisa menjaga mu. Biarlah tangan Allah SWT yang kan selalu menjagamu hingga kau hadir di dunia nyataku.
Satu lagi peribahasa yang sering terjadi dikehidupan sehari-hari kita adalah ‘Tong kosong nyaring bunyinya,’ tentu kita sering mendengar. Dari lagu Slank (ban rock asal Indonesia) misalnya, mereka membuat suatu lagu mengenai peribahasa ini.
Tong kosong nyaring bunyinya, tetapi tong kosong banyak bicara, oceh sana sini gak ada isi, otak udang ngomongnya sembarang,
Kurang lebih begiitulah lirik lagu yang berjudul ‘Tong Kosong’ dari Slank.
Arti peribahasa tong kosong nyaring bunyinya adalah orang yang banyak bicara namun tidak mau bekerja atau orang yang banyak bicara tapi dia tidak memahami apapun (sok tahu).
Jangan sampai yah, kita menjadi orang yang demikian. Definisi makna dari peribahasa tersebut adalah orang yang terlalu banyak bicara tapi tidak punya kelebihan apapun.
Kenyataannya adalah Tong (Tempat air atau minyak) apabila dipukul akan nyaring bunyinya. Tapi jika tong tersebut terisi minyak/air dengan penuh, maka bunyinya tidak akan nyaring.
Refleksinya bagi kenyataan adalah manusia yang selalu bericara banyak panjang lebar, ketika membicarakan suatu topic apapun, adalah tong yang kosong. Karena tidak berisi berarti suaranya pun nyaring, saat dipukul.
Seperti kita tahu bahwa peribahasa Indonesia selalu memiliki makna yang padat, kuat, dan menyindir. Seperti pada peribahasa tong kosong nyaring bunyinya ini, kita dapat memetik pelajaran.
Bahwa kita sebagai manusia jangan terlalu banyak berbicara, melainkan kita harus membuktikannya dengan berbagai aksi nyata. Pelajaran yang kedua adalah sikap banyak berbicara mampu mencerminkan pribadi kita yang serba kekurangan, bukan malah menonjolkan kelebihan dengan menghindari kekurangan kita.
Lawan bicara kita akan menyadari apa yang kita bicarakan ini benar atau tidak, karena dia pun bisa menilai mana yang dibuat-buat atau yang berlandaskan pemikiran dan pengalaman kita.
Jadi sebaiknya, saat kita tidak mengetahui sesuatu hal hendeaknya bertanya terlebih dahulu, jangan memaksakan kehendak untuk merasa mengerti dan mampu menjelaskan tanpa ada ilmunya.
Hijrah
Yang siap menyatakan hijrah itu bukan karena orang lain. tapi karena diri sendiri. Apakah diri ini sudah siap dengan konsekuensi untuk berhijrah menjadi lebih baik ???
Hijrah bukan hanya sekedar menutup aurat. Tapi terus belajar tentang kebaikan dan juga belajar agama. Ketahuilah dunia ini hanya sesaat. Setiap saat malaikat maut siap mencabut nyawa kita. Sudah cukupkah amal kebaikan kita, sudah cukupkah uang saku kita untuk di akhirat ??? Tak perlu malu karena kekurangan diri yang masih haus akan ilmu dan pengetahuan. Intinya kemauan untuk belajar dan terus belajar.
Menjadi baik itu mudah jika kita memang ikhlas. Dan manjadi jahat itu adalah pilihan dari masing masing orang. Dan yang Q tau banyak sekali ujian untuk mendapatkan cintaNya.
Semoga mulut ini bisa menjaga ucapan agar tidak menyakiti orang lain.
Semoga hati dan diri ini selalu berprasangka baik agar tidak timbul fitnah dan kebencian.
Semoga diri ini dijauhkan dari sifat sombong, angkuh dan congkak...
Minggu, 01 Januari 2017
Selamat tinggal masa lalu.
Selamat datang masa depan.
Selasa, 20 Desember 2016
Ijinkan Aku Bahagia
Ijinkan Aku bahagia walau sebentar saja...
Ijinkan Aku melepas penat ku sekejap saja...
Ijinkan Aku menaruh bebanku untuk sejenak saja...
Ijinkan Aku tersenyum dengan caraku..
Karna Kamu tak akan mengerti senyum seperti apa yang ku mau.
Ijinkan Aku bahagia dengan caraku...
Kamu tak akan tau bahagia untuk ku itu seperti apa.
Ijikan Aku sejenak melupakan beban ini..
Ijinkan Aku sedikit melupakan bahwa aku sedang bersedih..
Ijinkan Aku sebentar mangabaikan lelahnya pikiran ini...
Dan setelah itu aku akan kembali ... dengan apa yang akan kujalani..
Saat sedih, luka dan duka ini Ku Obati sejenak...
Jangan mengganggu gambaran dunia mimpiku ...
Kamis, 15 Desember 2016
Manusia berasal dari Tanah
Makan Hasil Tanah
Berdiri di atas Tanah
Akan kembali ke Tanah
Tapi Kenapa masih bersifat Langit ?
Apa sih yang dicari di dunia ini? Uang, ketenaran, kemapanan, serba kecukupan. Tapi itu di duniawi semata. Bagaimana dengan akhirat ? Kebanyakan Orang bilang cukup Q dan Allah SWT yang tau.
Semua tak ada gunanya jika kita memiliki semuanya tanda di sertai rasa BERSYUKUR dan juga JANGAN SOMBONG.
Menjaga Lisan, mata dan pendengaran itu jauh lebih baik.
Jangan hanya menyandang status Agama di KTP semata. Tapi terapkan dalam hati.
Belajar Agama itu bukan hanya sekedar tau...iya dalam agama melarang ini itu, membolehkan ini itu... tapi tidak melaksanakan serta tidak intropeksi diri atau memperbaiki diri.
Belajar Agama itu di niati dalam hati lalu mengamalkan kebaikan-kebaikan yang sudah dipelajari.
Kelak ketika sudah mati, kita tidak tau apa saja yang akan ditanyakan malaikat pada kita.
Kita juga tidak tau apakah kita termasuk orang-orang yang masuk surga ataupun masuk neraka ?
Bahkan kita tidak tau sedetik kemudian apakah kita masih bisa hidup atau tidak.